Mengapa brand-brand jam tangan microbrand baru terus bermunculan kebanyakkan dari Singapore, dan tidak hanya sekedar bermunculan saja, banyak microbrand dari Singapura yang justru dikenal punya predikat yang sangat baik dalam industri microbrand, desain dan kualitasnya juga bagus, didukung dengan harga yang bersaing, sebut saja brand Zelos, Boldr, Venturo, RZE dan lain-lain, yang namanya begitu harum di pasar Eropa dan Amerika,
 
Lalu kira-kira apa yang membuat brand-brand Singapura ini begitu masif dan menguasai industri microbrand…dan apa kuncinya..?? dan apakah Indonesia bisa seperti Singapore??
 
Penasaran…. Yuuu mari simak…
 
Dalam dunia microbrand, Singapura saat ini dikenal sebagai “Swiss nya Asia”, karena banyak microbrand-microbrand yang berasal dari Singapura yang begitu diakui oleh komunitas microbrand dunia, walaupun banyak juga brand-brand yang dibuat oleh negara Asia yang lain, seperti misalnya Hongkong tapi setahu saya, Singapuralah yang paling masif, kenapa kira-kira..?? kalau menurut pendapat saya kuncinya ada lima..
 

• Yang PERTAMA adalah ONE OF THE PIONNER orang mungkin, menyangkanya Singapura baru-baru ini marak masuk dalam industri microbrand, padahal kenyataannya dari sejak tahun 2004, Singapura mulai merintis industri microbrand, 5 tahun sebelum platform Kickstarter lahir tahun 2009, setahu saya brand GRUPPO GAMMA termasuk salah satu generasi-generasi awal microbrand di Singapore yang sudah establish sampai dengan sekarang, diikuti dengan brand-brand yang lain lalu setelah platform Kickstarter muncul di tahun 2009, dari sini mulai meledak lagi banyak orang-orang di Singapura yang berlomba-lomba membuat microbrand, memanfaatkan platform crowdfunding tersebut, harusnya tidak Singapura saja, karena itu platform bersifat dunia, semua orang dari negara manapun bisa memanfaatkan platform seperti Kickstarter, Indigogo untuk bersaing bersama disana.

• Lalu kunci yang KEDUA yang dimiliki oleh orang-orang Singapore, yaitu DRIVEN MENTALITY, Poin yang ini kalau menurut saya juga adalah salah satu kuncinya yaitu mentality untuk berkompetisi, mentality mereka untuk berbisnis memang saya akui jauh lebih DRIVEN, mereka punya keinginan yang sangat kuat untuk membangun sebuah brand micro dan punya mentality yang tidak mudah menyerah mencari untung, mungkin bisa jadi sebuah alasan tapi mentalitas mereka untuk berkompetisi, saya nilai kuat sekali, If they can do it I can do it better
• maka akhirnya brand-brand microbrand dari Singapura ini punya kunci yang KETIGA, yaitu DETAIL AND QUALITY MINDED, mereka tidak hanya ingin menampilkan, sebuah jam tangan, tapi lebih dari itu, saya melihat mereka sangat fokus, fokus ke desain, mereka spendtime untuk research dan eksplorasi, menciptakan desain-desain jam tangan yang berbeda yang distinctive, yang unik yang bahkan tidak pernah dipikirkan oleh produsen-produsen jam tangan lain, termasuk di Switzerland. Selain itu mereka juga saya kenal, sangat fokus terhadap build quality dan spesifikasi, didukung oleh harga yang relatif lebih masuk akal, kalau saya bandingkan dengan brand-brand lain di barat. dan kalau saya melihatnya, brand-brand Singapura lebih inovatif dan lebih fine, kalau saya bandingkan sama brand-brand Amerika atau Swiss yang cenderung retro inspirational.

• Lalu kunci yang KEEMPAT adalah RESOURCES ACCESSIBILITY AND CAPABILITY, ini yang paling penting, percuma kita punya desain sebuah jam tangan yang bagus, percuma kita punya ide yang brilian untuk membuat jam tangan, kalau kita tidak tahu sumber daya yang bisa menjadikan desain tersebut menjadi sebuah jam tangan yang berkualitas, semua orang di seluruh dunia tahu kalau produksi microbrand, ya kebanyakan di China, dan semua orang bisa mengakses factory melalui platform-platform seperti Alibaba atau platform channel yang lainnya, yang sudah dibuka ke seluruh dunia, tapi tidak semudah itu. dan itu terjadi sama saya, salah satu kelemahan factory-factory di China adalah mereka selalu bilang BISA, diberikan desain apapun “Do You Think You can do it” jawaban mereka pasti Yes We Can, walaupun akhirnya dalam perjalanan waktu ada alasan-alasan, ini tidak bisa dilakukan atau tidak bisa dilakukan sama sekali, kemampuan orang Singapura, untuk berbahasa yang sama dengan bahasa orang-orang factory, Ini yang menjadikan mereka mampu melakukan diskusi yang sangat detail, sangat mendalam, mereka tahu apa yang harus mereka bicarakan tanpa menghadapi kendala komunikasi dan kendala bahasa, karena salah satu kelemahan factory-factory di China adalah mereka tidak terlalu komunikatif karena mereka sadar bahasanya berbeda, kemampuan inilah yang membuat brand-brand Singapura mampu memproduksi jam tangan yang berkualitas dan sangat bagus. “They Really Know How to Speak, they know how to communicate’.well connected dengan factory.

• dan terakhir yang KELIMA adalah SUPPORTIF ECOSYSTEM, kalau poin yang barusan tadi itu adalah kunci untuk menjadikan sebuah produk yang bagus, yang satu ini adalah kunci kemajuan industri mikrobrandnya sendiri di Singapura, mereka para produsen di sana menciptakan sebuah wadah yang solid dan sangat suportif, mereka membantu orang-orang yang ingin membuat sebuah microbrand, mereka siap berkompetisi, untuk jauh lebih baik dari brand-brand yang lain. tapi di dalamnya mereka saling support, mereka bantu 100%, guide sampai make it happen, makanya terus bermunculan, brand-brand baru dengan kualitas yang bagus untuk bersaing bersama-sama di pasar mikrobrand dunia. dan ini terjadi sama saya, saya masuk ke komunitas mereka, dan mereka welcome, menerima saya dengan sangat baik dan yang saya suka dari mereka adalah, mereka sangat “to the point”, bagus,dibilang bagus, jelek dibilang jelek. mereka juga sangat mendukung saya dan menyemangati saya, mereka juga mengajarkan saya, bagaimana caranya untuk running Kickstarter dari mulai A sampai Z, gambarnya harus seperti ini, setting goal harus seperti ini dan lain-lain, itu bentuk support dari mereka yang buat saya amaze dengan bentuk support yang mereka berikan.

Saya tidak yakin, kalau Indonesia punya mentalitas berkompetisi atau bersaing dalam suportif ekosistem seperti yang yang tadi saya jelaskan, mungkin kita juga punya daya bersaing, tapi mungkin bersaingnya, punya saya lebih bagus punya kamu jelek bisa jadi jelekin barang orang, semoga orang-orang kita bisa punya daya kompetisi / saing sehat, saling mendukung dan saling support.

dan itulah 5 Kunci keberhasilan kenapa industri microbrand di Singapura itu begitu pesat bahkan bernilai pesat sekali dan saya berharap agar topik ini bisa buat kita sadar BETAPA KESEMPATAN ITU ADA, BETAPA KESEMPATAN ITU SAMA, DAN SEMUA ORANG PUNYA KESEMPATAN YANG SAMA, dan betapa kita terkadang egois, kalau kita bicara community support.
kalau menurut saya, We don't have that mentality yet, makanya saya sering mengundang orang-orang, saya ingin sekali ketemu orang-orang yang punya semangat yang sama, punya gairah yang sama, untuk membuat sesuatu, dalam hal ini jam tangan, tidak hanya buat didalam negeri saja, tapi juga untuk keluar sana,

“if they can do it, we can do it better”