Jam tangan yang erat dengan sejarah Indonesia
Pernahkah mendengar sebuah merek jam tangan GARUDA, sebuah nama merek yang sangat kental dengan INDONESIA, sebuah nama merek yang membanggakan kita sebagai rakyat di negeri tercinta ini, namun dibalik itu semua, merek ini pun punya sejarah yang kontroversial, kenapa kontroversial, karena ada dua versi cerita soal merk ini yang seringkali selalu dihubungkan dengan sejarah Indonesia, terutama pada eranya Bung Karno.
Ada satu versi cerita, yang meyakini kalau jam tangan bermerek GARUDA ini, adalah jam tangan pesanan khusus presiden Indonesia pertama, yaitu Bung Karno, saat perhelatan Asian Games pada tahun 1962 di Jakarta.
Tapi sayangnya tidak ada data-data yang valid yang mendukung teori tersebut, tidak ada satupun sumber yang bisa membuktikan kalau jam tangan GARUDA memang dipesan oleh Bung Karno untuk event Asian Games tahun 1962, dan versi inilah yang banyak beredar di internet, karena memang nama GARUDA sangat Indonesia sekali,
memang tidak ada satupun sumber yang bisa membuktikan secara valid, kalau jam tangan GARUDA itu betul dipesan oleh Bung Karno untuk dijadikan souvenir di one big event, Asian Games pada tahun 1962 dan GANEFO pada tahun 1963.
lalu versi berikutnya adalah versi PT RUBINA, versi ini meyakini kalau jam tangan GARUDA dibuat, dirakit, dan dipasarkan oleh seseorang berkebangsaan Belanda yang bernama MH Sasson, melalui PT. RUBINA WATCH CO,.(PTE) LTD yang ada di Singapura, menurut versi ini jam tangan bermerek GARUDA dirakit di Hongkong, Singapura dan Indonesia, dan ini jelas bukan pesanan Presiden Bung Karno, dan saya meyakini kalau jam tangan bermerek GARUDA ini, memang bukan merk dari Indonesia dan memang bukan pesanan Bung Karno, dan satu hal yang membuat saya semakin yakin, kalau jam tangan GARUDA bukan berarti Indonesia, adalah ketika saya menemukan sebuah foto di Arsip Nasional Singapura yang bersumber dari seorang bernama Paul Piollet, pada tanggal 5 Desember tahun 1970, dan di foto tersebut mengambarkan mengenai suasana ramai di Eu Tong Sen Street Tongseng pada tahun 1970-an, di foto tersebut tergambar pada salah satu bangunannya ada billboard Garuda yang ukuran cukup besar.
Pertanyaannya, kalau jam tangan merek Garuda ini memang benar milik Indonesia, dan kenapa billboardnya ada di negara Singapore, tapi apapun itu, yang mana yang benar, yang mana yang salah, saya tidak mengetahuinya, yang pasti, jam tangan bermerek GARUDA, selalu dihubung-hubungkan dengan sejarah Indonesia dan selalu dianggap memang ada hubungannya dengan sejarah horology Indonesia.
lalu jam tangan yang kedua yang erat hubungannya dengan secara Indonesia adalah jam tangan yang kita kenal dengan DIRTY DOZEN, Apa itu DIRTY DOZEN, simpelnya adalah 12 jam tangan pesanan khusus dari Ministry of Defense England, untuk digunakan oleh tentara Inggris di era perang dunia ke-2, jam tangannya dibuat khusus dan harus memenuhi persyaratan tertentu, jam tangannya harus waterproof, luminescence, bersertifikat chronometer dan case-nya harus kuat, selain itu secara desain juga harus memenuhi requirement yang mereka mau, pertama dialnya harus berwarna hitam, yang kedua adalah marker-markernya harus berbentuk numeral atau arabic numeral,
selanjutnya posisi jarum detiknya harus berada di subdial yang terpisah di dekat posisi jam 6, kemudian harus ada logo broad arrow sebagai lambang militer Inggris waktu itu, dan terakhir harus di stamp tulisan WWW di bagian case backnya, WATCH, WRIST, WATERPROOF.
Dipilihlah 12 merk jam tangan dengan desain yang sejenis yang memang diperuntukkan untuk militer Inggris itu yang dikenal dengan DIRTY DOZEN WATCHES, 12 merk itu adalah BUREN, ETERNA, IWC, GRANA, JAEGER-LECOULTRE, LEMANIA, LONGINES, OMEGA, RECORD, CYMA, TIMOR, VERTEX. Sebenarnya waktu itu ada 13 yaitu merk ENICAR, tapi informasi terakhirnya, merek ini di blacklist karena diketahui mensupport lawan perang Eropa waktu itu, jam tangan tersebut diketahui diproduksi terbatas hanya 145.000 pcs pada tahun 1945, dan masing-masing merk itu punya jumlah yang berbeda-beda, punya kode store yang berbeda-beda punya letter code yang berbeda-beda.
buat para kolektor yang paling susah didapat adalah merk GRANA, karena memang diproduksi dengan jumlah yang paling sedikit, lalu apa hubungannya dengan sejarah Indonesia, ada fakta yang menarik bahwa DIRTY DOZEN WATCH tersebut diproduksi pada tahun 1945, dan itu menjelang perang dunia berakhir, makanya saat perang dunia berakhir banyak jam tangan dari DIRTY DOZEN yang dijual oleh Inggris ke tentara negara-negara yang lain di Eropa termasuk juga Belanda, selain itu pada tahun 1970, Inggris juga menghancurkan banyak unit jam tangan DIRTY DOZEN, karena diketahui luminousnya dapat membahayakan yaitu dengan adanya bahan Radium226.
seperti yang kita tahu dan kita pelajari di sekolah, belanda setelah perang dunia berakhir, malah kembali menutupi Indonesia yang sudah menyatakan merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945, dan karena banyak jam tangan DIRTY DOZEN yang dijual oleh Inggris ke tentara Eropa lainnya termasuk Belanda, maka ketika Belanda menduduki Indonesia banyak jam tangan dari DIRTY DOZEN yang dibawa oleh tentara Belanda yang kita kenal dengan KNIL, KONINKLIJKK NEDERLANDSCH-INDISCH LEGER, makanya jam tangan DIRTY DOZEN yang mereka bawa bagian, casebacknya ada stamp KNIL.
Tentara Indonesia pun seperti yang kita tahu melawan kembali Belanda dampaknya ada beberapa jam tangan DIRTY DOSEN yang punya KNIL jatuh ke tangan tentara Indonesia, maka mereka menghapus logo KNIL lalu menambahkan logo ADRI, Angkatan Darat Republik Indonesia,
Inilah kedua jam tangan yang sangat erat hubungannya atau selalu dihubungkan dengan sejarah Indonesia baik itu didukung oleh data yang valid maupun yang kurang didukung data yang valid. bahkan sangat mungkin, jam tangan tersebut sekarang ada dimiliki oleh kakek buyut, Dua buah jam tangan yang erat hubungannya dengan negeri yang kita cintai ini, INDONESIA.