Konsep yang Nyeleneh dari Microbrand Perancis
Le Jour Heritage Blue Sunburst
Rata-rata produsen jam tangan Microbrand tidak memiliki budget marketing exposure yang besar. Bahkan mungkin tidak ada
Maka, cara paling mudah adalah dengan membuat jam tangan berkonsep Homage yang mirip dengan merek-merek atau jam tangan-jam tangan yang sudah terkenal.
Tapi, gimana kalau yang menjadi inspirasi nya juga tidak terlalu terkenal? Itulah yang dilakukan oleh merek Le Jour di model Heritage ini.
Kira-kira mirip jam tangan apa?

Le Jour sebenarnya bukan merek baru, bahkan merk ini udah ada sejak tahun 1960-an sebagai merek Perancis berbarengan sama merek Yema yang cukup dikenal di era keemasannya Racing Chronograf bersama merk-merk besar lainnya.
Tapi, sejak masuk ke era Quartz Crisis tidak semuanya mampu bertahan termasuk juga merk Le Jour yang perusahaannya tidak berhasil survive melewati Quartz Crisis.

Perusahaannya berhenti beroperasi sejak tahun 1980-an, barulah 30 tahun setelahnya merk Le Jour dihidupkan kembali oleh sebuah perusahaan Hongkong bernama Big Time Rush Limited.
Strategi awalnya sama menghidupkan kembali model-model Heritage yang pernah mereka buat dulu.
Oke, kembali ke model jam tangan yang ada di depan sekarang ini mereka sebut sebagai model Heritage. Walaupun diketahui Le Jour dari dulu belum pernah bikin jam tangan model kayak gini.
Dulu mereka fokus bikin skin Diver atau Racing Chronograf, belum ditemukan ada archive gambar mereka kalau mereka pernah bikin jam tangan Retro seperti ini.
Lalu apa dong inspirasinya dan kenapa mereka bilang ini Heritage model?

Kalau kalian pemerhati dunia Horology atau pecinta jam tangan. Kalian pasti tahu merk Vacheron Constantin yang salah satu modelnya masuk ke Holy Trinity watches yaitu model Overseas
Tapi bukan yang itu
Pada tahun 1919 Vacheron Constantin bikin model Heritage 11032 dan pada tahun 1921 Vacheron Constantin bikin model 11677 yang mereka re-launch pada tahun 2005 di model Historique American 1921.

Yang dari jam tangan ini adalah bentuknya Retro dengan posisi crown yang nyeleneh ditaruh di pojok kanan atas dan tidak cuman itu, dialnya pun dibuat tidak simetris.
Marker 12-nya disejajarkan dengan posisi crown. Very unique. Diyakini banget Le Jour yang satu ini heavily inspired by Vacheron Constantin yang tadi.
Shape casenya kurang lebih sama dan posisi crown-nya juga tidak bisa dipungkiri.
Karena belum pernah nemu merek jam tangan manapun yang menaruh cown-nya di posisi itu selain dari Vacheron Constantin tadi.
Cuman Le Jour yang satu ini mereka tidak bikin dialnya non-simetris, dayanya kontemporer dengan aksen-aksen yang klasik.

Hands-nya klasik bergaya Katedral, oversize classic font marker yang kurang lebih mirip kayak Vacheron yang tadi dan mereka tambahin fitur tanggal yang mereka taruh di posisi marker angka 6 di bawah.
Di bagian atas dialnya dikasih logo Le Jour, simpel banget. Sementara di bagian bawahnya cuman dikasih tulisan automatic.
Lalu di sekeliling luarnya dikasih minute tracker. Simple dial, aksen klasiknya kuat banget dan kelihatan elegan dengan sunburst finishing dial yang sangat rapi.
Untuk line up ini, Le Jour bikin 5 varian dan yang ada sekarang ini adalah Le Jour Heritage LJ-HR-002 Blue sunburst dial.

Dan buat jam tangan Water Resistance-nya mereka buat 100 meter. Super advance teknikal spek dengan banderol 800 USD atau setara dengan 12 jutaan Rupiah lebih.
Overall quality dan finishing nya bagus walaupun kalau soal bentuk case, diyakini tidak semua orang suka.
Cuman sayang dimensinya kegedean buat yang lingkar pergelangan tangannya cuman 17 cm, ditambah dengan tidak ada bezel.

Jadi, dialnya terekspos banget kelihatan lebih gede. Walaupun tebalnya sih tidak masalah, jam tangan ini cocok buat kalian yang suka jam tangan classic atau Retro yang punya pergelangan tangan yang besar.
Oke, yang selalu disajikan dari Le Jour dari sejak pertama dibawa ke Indonesia adalah premium packaging. Wooden box yang mewah dan elegan.

Walaupun hal ini selalu menjadi masalah ketika pengiriman ke Indonesia kotaknya terllalu besar dan elegan. Sehingga sering duty-nya jadi mahal banget.
Dari sejak merk Le Jour ini revive di tahun 2003-an, mereka tetap mengkonsepnya sebagai Affordable Swiss Craftmens Watches dan memang kualitas yang disajikan oleh Le Jour pun sangat premium dan sangat konsisten dari dulu sampai sekarang.

Finisihing casenya sangat premium, didominasi dengan hipolish, semi flast case dengan bentuk lug yang unik.
Ditambah lagi penempatan crown di posisi yang nyeleneh yang menjadikan modern retro watch ini kelihatan lebih unik lagi.

Tidak ada tujuan khusus dari posisi crown yang ditaruh di posisi ini. Bentuk crownnya dibuat klasik juga dan ini ngingetin sama merk Cartier.
Non-screw down crown atau crown-nya tidak dikunci. Jadi, posisi pertama langsung adalah posisi hand winding.
Lalu, di posisi kedua putar ke atas adalah buat setting tanggal dan posisi paling luar seperti biasa buat setting jam. Tidak ada bedanya cuman posisi crownnya aja yang ditaruh di tempat yang nyeleneh.

Di bagian casebacknya mereka bikin solid, tidak bikin exhibition, stainless steel caseback dikuatkan dengan 5 screw dan di bagian tengahnya dibuat 3D stamping sebuah bangunan ikonik yaitu Notre Dame Cathedral.
Dibuat sangat detail dengan finishing yang bagus dan dikelilingi oleh spek teknis yang font-nya juga dibuat klasik banget.
Kembali ke bagian depan, walaupun ini bukan jam tangan Diver. Le Jour tidak melupakan luminous buat jam tangan ini, menggunakan Superluminova C3.

Cukup oke, walaupun tidak terlalu killer banget dan bisa mengerti karena ini adalah bukan jam tangan Diver.
Terakhir bagus banget juga adalah mesh braceletnya. Kualitasnya sangat bagus, sangat premium dengan mekanisme pasang dan lepas yang sangat mudah.
Adustingnya juga gampang, tidak menyulitkan penggunaannya.

Walaupun secara aspek teknis kualitas dan finishing-nya sangat premium dan layak banget dibanderol 800 USD.
Tapi, dengan bikin model Modern Retro seperti ini dengan posisi crown yang aneh juga.
Dinilai agak berisi, karena penggemarnya niche banget. Kurang lebih sama dengan inspiratornya yaitu Vacheron Constantin di model Historique, penggemarnya tidk terlalu banyak dan tidak sepopuler model-model konvensionalnya.
Tapi, mungkin Le Jour udah bosen menyuguhkan model-model yang gitu-gitu aja. Dive watch lagi, Chronograph lagi. Makannya, mereka bikin model kayak gini.
Bagaimana menurut kalian?
Maka, cara paling mudah adalah dengan membuat jam tangan berkonsep Homage yang mirip dengan merek-merek atau jam tangan-jam tangan yang sudah terkenal.
Tapi, gimana kalau yang menjadi inspirasi nya juga tidak terlalu terkenal? Itulah yang dilakukan oleh merek Le Jour di model Heritage ini.
Kira-kira mirip jam tangan apa?

Le Jour sebenarnya bukan merek baru, bahkan merk ini udah ada sejak tahun 1960-an sebagai merek Perancis berbarengan sama merek Yema yang cukup dikenal di era keemasannya Racing Chronograf bersama merk-merk besar lainnya.
Tapi, sejak masuk ke era Quartz Crisis tidak semuanya mampu bertahan termasuk juga merk Le Jour yang perusahaannya tidak berhasil survive melewati Quartz Crisis.

Perusahaannya berhenti beroperasi sejak tahun 1980-an, barulah 30 tahun setelahnya merk Le Jour dihidupkan kembali oleh sebuah perusahaan Hongkong bernama Big Time Rush Limited.
Strategi awalnya sama menghidupkan kembali model-model Heritage yang pernah mereka buat dulu.
Oke, kembali ke model jam tangan yang ada di depan sekarang ini mereka sebut sebagai model Heritage. Walaupun diketahui Le Jour dari dulu belum pernah bikin jam tangan model kayak gini.
Dulu mereka fokus bikin skin Diver atau Racing Chronograf, belum ditemukan ada archive gambar mereka kalau mereka pernah bikin jam tangan Retro seperti ini.
Lalu apa dong inspirasinya dan kenapa mereka bilang ini Heritage model?

Kalau kalian pemerhati dunia Horology atau pecinta jam tangan. Kalian pasti tahu merk Vacheron Constantin yang salah satu modelnya masuk ke Holy Trinity watches yaitu model Overseas
Tapi bukan yang itu
Pada tahun 1919 Vacheron Constantin bikin model Heritage 11032 dan pada tahun 1921 Vacheron Constantin bikin model 11677 yang mereka re-launch pada tahun 2005 di model Historique American 1921.

Yang dari jam tangan ini adalah bentuknya Retro dengan posisi crown yang nyeleneh ditaruh di pojok kanan atas dan tidak cuman itu, dialnya pun dibuat tidak simetris.
Marker 12-nya disejajarkan dengan posisi crown. Very unique. Diyakini banget Le Jour yang satu ini heavily inspired by Vacheron Constantin yang tadi.
Shape casenya kurang lebih sama dan posisi crown-nya juga tidak bisa dipungkiri.
Karena belum pernah nemu merek jam tangan manapun yang menaruh cown-nya di posisi itu selain dari Vacheron Constantin tadi.
Cuman Le Jour yang satu ini mereka tidak bikin dialnya non-simetris, dayanya kontemporer dengan aksen-aksen yang klasik.

Hands-nya klasik bergaya Katedral, oversize classic font marker yang kurang lebih mirip kayak Vacheron yang tadi dan mereka tambahin fitur tanggal yang mereka taruh di posisi marker angka 6 di bawah.
Di bagian atas dialnya dikasih logo Le Jour, simpel banget. Sementara di bagian bawahnya cuman dikasih tulisan automatic.
Lalu di sekeliling luarnya dikasih minute tracker. Simple dial, aksen klasiknya kuat banget dan kelihatan elegan dengan sunburst finishing dial yang sangat rapi.
Untuk line up ini, Le Jour bikin 5 varian dan yang ada sekarang ini adalah Le Jour Heritage LJ-HR-002 Blue sunburst dial.

Dan buat jam tangan Water Resistance-nya mereka buat 100 meter. Super advance teknikal spek dengan banderol 800 USD atau setara dengan 12 jutaan Rupiah lebih.
Overall quality dan finishing nya bagus walaupun kalau soal bentuk case, diyakini tidak semua orang suka.
Cuman sayang dimensinya kegedean buat yang lingkar pergelangan tangannya cuman 17 cm, ditambah dengan tidak ada bezel.

Jadi, dialnya terekspos banget kelihatan lebih gede. Walaupun tebalnya sih tidak masalah, jam tangan ini cocok buat kalian yang suka jam tangan classic atau Retro yang punya pergelangan tangan yang besar.
Oke, yang selalu disajikan dari Le Jour dari sejak pertama dibawa ke Indonesia adalah premium packaging. Wooden box yang mewah dan elegan.

Walaupun hal ini selalu menjadi masalah ketika pengiriman ke Indonesia kotaknya terllalu besar dan elegan. Sehingga sering duty-nya jadi mahal banget.
Dari sejak merk Le Jour ini revive di tahun 2003-an, mereka tetap mengkonsepnya sebagai Affordable Swiss Craftmens Watches dan memang kualitas yang disajikan oleh Le Jour pun sangat premium dan sangat konsisten dari dulu sampai sekarang.

Finisihing casenya sangat premium, didominasi dengan hipolish, semi flast case dengan bentuk lug yang unik.
Ditambah lagi penempatan crown di posisi yang nyeleneh yang menjadikan modern retro watch ini kelihatan lebih unik lagi.

Tidak ada tujuan khusus dari posisi crown yang ditaruh di posisi ini. Bentuk crownnya dibuat klasik juga dan ini ngingetin sama merk Cartier.
Non-screw down crown atau crown-nya tidak dikunci. Jadi, posisi pertama langsung adalah posisi hand winding.
Lalu, di posisi kedua putar ke atas adalah buat setting tanggal dan posisi paling luar seperti biasa buat setting jam. Tidak ada bedanya cuman posisi crownnya aja yang ditaruh di tempat yang nyeleneh.

Di bagian casebacknya mereka bikin solid, tidak bikin exhibition, stainless steel caseback dikuatkan dengan 5 screw dan di bagian tengahnya dibuat 3D stamping sebuah bangunan ikonik yaitu Notre Dame Cathedral.
Dibuat sangat detail dengan finishing yang bagus dan dikelilingi oleh spek teknis yang font-nya juga dibuat klasik banget.
Kembali ke bagian depan, walaupun ini bukan jam tangan Diver. Le Jour tidak melupakan luminous buat jam tangan ini, menggunakan Superluminova C3.

Cukup oke, walaupun tidak terlalu killer banget dan bisa mengerti karena ini adalah bukan jam tangan Diver.
Terakhir bagus banget juga adalah mesh braceletnya. Kualitasnya sangat bagus, sangat premium dengan mekanisme pasang dan lepas yang sangat mudah.
Adustingnya juga gampang, tidak menyulitkan penggunaannya.

Walaupun secara aspek teknis kualitas dan finishing-nya sangat premium dan layak banget dibanderol 800 USD.
Tapi, dengan bikin model Modern Retro seperti ini dengan posisi crown yang aneh juga.
Dinilai agak berisi, karena penggemarnya niche banget. Kurang lebih sama dengan inspiratornya yaitu Vacheron Constantin di model Historique, penggemarnya tidk terlalu banyak dan tidak sepopuler model-model konvensionalnya.
Tapi, mungkin Le Jour udah bosen menyuguhkan model-model yang gitu-gitu aja. Dive watch lagi, Chronograph lagi. Makannya, mereka bikin model kayak gini.
Bagaimana menurut kalian?