Menilai sebuah jam tangan yang Overpriced atau Worthed
Arti terminologi overpriced yang sebenarnya
Selama melihat beberapa brand jam tangan, pada akhirnya saya menyadari ternyata sama sekali tidak mudah, ada komponen dan harga yang sulit dipahami dan selalu gagal dipahami oleh kita dari sudut pandang pembeli, maka bermunculan istilah-istilah quick price adjustment harganya worthy atau masuk akal atau harganya overpriced, tidak ada yang salah dari quick prize adjustment ini buat kita sebagai pembeli atau customer, kita punya hak untuk menilai dari perspektif manapun sehingga bisa disimpulkan harganya masuk akal worthy atau overpriced.
Pada kesempatan kali ini, saya mau coba jelaskan sedikit perihal istilah OVERPRICED biar tidak gagal paham, karena masih banyak yang salah dalam mendefinisikan istilah over price, khususnya dalam menilai sebuah jam tangan.
Pengertian OVERPRICED sangat sederhana, yaitu harga dari sebuah produk yang dianggap lebih mahal atau lebih tinggi dari manfaat atau benefit atau fitur atau spesifikasi yang disajikan oleh produk tersebut, dicompare dengan produk lain di level yang sama, misalnya dalam hal ini kita bicara jam tangan, sebelum kita melakukan quick price judgement, kita harus tahu dulu komponen harga dari sebuah cetakan tersebut misalkan jenis materialnya, jenis kaliber movementnya, jenis kristalnya, luminousnya, fiturnya, komplikasinya, finishingnya, build qualitynya dari jam tangan tersebut dan lain-lain ditambah dengan satu hidden komponen yaitu kebesaran dari merk jam tangan tersebut.
Pertama kita harus tahu dulu, apa yang mau kita beli dari jam tangan tersebut, apa nilai atau benefit terpenting dari sebuah jam tangan yang lagi kita cari, misalnya saya lagi cari sebuah jam tangan dengan spesifikasi tinggi merknya apapun, maka saya dalam menilai sebuah merek ROLEX, misalnya di model SUBMARINER yang materialnya berbasis Stainless Steel, fiturnya analog biasa, desainnya simple, movementnya mengunakan kaliber 3135 atau kaliber 3235, sapphire crystal dengan build quality yang bagus.

kalau saya breakdown, komponen-komponen yang tadi harganya, saya yakin tidak akan ketemu harga 250 juta dengan harga yang ditawarkan oleh Rolex di model Submariner, bahkan jauh di bawah itu, kalau saya menitikberatkan harga berbanding dengan spesifikasi, pasti saya akan menilai Rolex Submariner sebagai jam tangan yang harganya overpriced, tapi kalau pembelian saya menitikberatkan kepada kebesaran merk Rolex, historical valuenya, sustainable result valuenya, kemudian juga build quality yang bagus ditambah dengan movement yang harga yang realible. maka harga 250 juta, jadi jauh lebih masuk akal atau jauh lebih make sense dan untuk membelinya saya tidak akan menilainya “overpriced”
berapakah kalian mampu menilai harga sebuah jam tangan yang mereknya belum pernah kalian temukan, dengan spesifikasi movementnya, Sellita SW200, 316L stainless steel material, superluminova, sapphire crystal, build quality yang bagus, maka apakah harganya cocok di 3 juta??, untuk diketahui saja, harga untuk sebuah movement Sellita saja sudah lebih dari 200 USD atau setara dengan 2.5 jutaan.
Buat orang-orang yang berorientasi kepada spesifikasi yang bagus atau spek minded apapun mereknya, maka harga 5 juta s/d 10 juta, adalah sebuah harga yang masuk akal tidak overpriced, sementara itu mungkin ada juga orang-orang yang berorientasi kepada kebesaran mereknya, maka harga 5 juta s/d 10 juta, maka mereka akan menilainya sebagai harga yang kemahalan atau overpriced.
Coba kita cek jam tangan yang movementnya yang menggunakan Sellita SW200 misalnya jam tangan ORIS di platform online, disana kita bisa lihat harganya, lalu apakah apakah harga yang dicantumkan tersebut OVERPRICED..?? ya kita bisa nilai sendiri

Atau misalnya pada jam tangan SEIKO dengan movement 4R35 PROSPEX, di harga 4 jutaan. dibandingkan dengan PAGANI DESIGN yang movementnya mengggunakan pakai NH35 sama dengan pada 4R35 di harga 1,3 jutaan. Apakah SEIKO overpriced??, kita bisa nilai sendiri, dan ini tidak akan ada akhirnya sampai kapan pun karena setiap dari kita punya preferensi pembelian sendiri punya perspektif yang berbeda-beda dalam menilai sebuah jam tangan sehingga akhirnya memutuskan membeli atau tidak.


Ketika sebuah harga dinilai sebanding dengan tujuan pembelian atau manfaat yang diinginkan dari jam tangan tersebut, maka terjadilah penjualan. untuk beberapa orang Rolex dinilai overpriced tapi yang beli, banyak, untuk beberapa orang jam tangan RM dibilang overpriced tapi yang beli banyak juga.
Padahal kalau kita pilah masing-masing parts dari kedua jam tangan tersebut misalnya, maka tidak akan ketemu angka yang sesuai, dengan harga yang ditawarkan, karena ada hidden komponen, yang biasanya gagal dipahami oleh kita sebagai costumer, dan ini yang membuat saya semakin respect dengan merek-merek yang membuat sebuah karya jam tangan dengan desain dan spesifikasi tertentu, di harga tertentu.
Coba bayangkan saja, kita beli movementnya sendiri, misalnya beli SW200 atau NH35, lalu kita beli casenya sendiri, kemudian kita investasikan uang dan waktu untuk membuat desainnya lalu kita putuskan berapa harga yang akan kita jual. sesuai dengan nilai investasi dan uang yang sudah ditanamkan, ditambah dengan keuntungan, pasti akan tetap ada yang menilai harganya kemahalan atau overpriced, tapi sekali lagi soal price adjustment ini ini tidak ada yang salah.
yang sering salah adalah ketika terminologi overpriced dibandingkan dengan kemampuan daya beli atau kondisi finansial.
Dan hal ini yang sering kita temui dan sering salah dalam mengartikan sebuah terminologi overpriced, kita bisa bilang itu overpriced, karena pada saat itu kita belum mampu membelinya atau tidak didukung oleh kondisi finansial.
harusnya kita bandingkan dengan apa tujuan pembeliannya dan apa yang mau kita beli dari jam tangan tersebut,
intinya tidak ada jam tangan yang murah tidak ada jam tangan yang mahal, yang ada adalah jam tangan yang mampu atau tidak mampu kita beli, yang mau atau tidak mau kita beli.
Pada kesempatan kali ini, saya mau coba jelaskan sedikit perihal istilah OVERPRICED biar tidak gagal paham, karena masih banyak yang salah dalam mendefinisikan istilah over price, khususnya dalam menilai sebuah jam tangan.
Pengertian OVERPRICED sangat sederhana, yaitu harga dari sebuah produk yang dianggap lebih mahal atau lebih tinggi dari manfaat atau benefit atau fitur atau spesifikasi yang disajikan oleh produk tersebut, dicompare dengan produk lain di level yang sama, misalnya dalam hal ini kita bicara jam tangan, sebelum kita melakukan quick price judgement, kita harus tahu dulu komponen harga dari sebuah cetakan tersebut misalkan jenis materialnya, jenis kaliber movementnya, jenis kristalnya, luminousnya, fiturnya, komplikasinya, finishingnya, build qualitynya dari jam tangan tersebut dan lain-lain ditambah dengan satu hidden komponen yaitu kebesaran dari merk jam tangan tersebut.
Pertama kita harus tahu dulu, apa yang mau kita beli dari jam tangan tersebut, apa nilai atau benefit terpenting dari sebuah jam tangan yang lagi kita cari, misalnya saya lagi cari sebuah jam tangan dengan spesifikasi tinggi merknya apapun, maka saya dalam menilai sebuah merek ROLEX, misalnya di model SUBMARINER yang materialnya berbasis Stainless Steel, fiturnya analog biasa, desainnya simple, movementnya mengunakan kaliber 3135 atau kaliber 3235, sapphire crystal dengan build quality yang bagus.

kalau saya breakdown, komponen-komponen yang tadi harganya, saya yakin tidak akan ketemu harga 250 juta dengan harga yang ditawarkan oleh Rolex di model Submariner, bahkan jauh di bawah itu, kalau saya menitikberatkan harga berbanding dengan spesifikasi, pasti saya akan menilai Rolex Submariner sebagai jam tangan yang harganya overpriced, tapi kalau pembelian saya menitikberatkan kepada kebesaran merk Rolex, historical valuenya, sustainable result valuenya, kemudian juga build quality yang bagus ditambah dengan movement yang harga yang realible. maka harga 250 juta, jadi jauh lebih masuk akal atau jauh lebih make sense dan untuk membelinya saya tidak akan menilainya “overpriced”
berapakah kalian mampu menilai harga sebuah jam tangan yang mereknya belum pernah kalian temukan, dengan spesifikasi movementnya, Sellita SW200, 316L stainless steel material, superluminova, sapphire crystal, build quality yang bagus, maka apakah harganya cocok di 3 juta??, untuk diketahui saja, harga untuk sebuah movement Sellita saja sudah lebih dari 200 USD atau setara dengan 2.5 jutaan.
Buat orang-orang yang berorientasi kepada spesifikasi yang bagus atau spek minded apapun mereknya, maka harga 5 juta s/d 10 juta, adalah sebuah harga yang masuk akal tidak overpriced, sementara itu mungkin ada juga orang-orang yang berorientasi kepada kebesaran mereknya, maka harga 5 juta s/d 10 juta, maka mereka akan menilainya sebagai harga yang kemahalan atau overpriced.
Coba kita cek jam tangan yang movementnya yang menggunakan Sellita SW200 misalnya jam tangan ORIS di platform online, disana kita bisa lihat harganya, lalu apakah apakah harga yang dicantumkan tersebut OVERPRICED..?? ya kita bisa nilai sendiri

Atau misalnya pada jam tangan SEIKO dengan movement 4R35 PROSPEX, di harga 4 jutaan. dibandingkan dengan PAGANI DESIGN yang movementnya mengggunakan pakai NH35 sama dengan pada 4R35 di harga 1,3 jutaan. Apakah SEIKO overpriced??, kita bisa nilai sendiri, dan ini tidak akan ada akhirnya sampai kapan pun karena setiap dari kita punya preferensi pembelian sendiri punya perspektif yang berbeda-beda dalam menilai sebuah jam tangan sehingga akhirnya memutuskan membeli atau tidak.


Ketika sebuah harga dinilai sebanding dengan tujuan pembelian atau manfaat yang diinginkan dari jam tangan tersebut, maka terjadilah penjualan. untuk beberapa orang Rolex dinilai overpriced tapi yang beli, banyak, untuk beberapa orang jam tangan RM dibilang overpriced tapi yang beli banyak juga.
Padahal kalau kita pilah masing-masing parts dari kedua jam tangan tersebut misalnya, maka tidak akan ketemu angka yang sesuai, dengan harga yang ditawarkan, karena ada hidden komponen, yang biasanya gagal dipahami oleh kita sebagai costumer, dan ini yang membuat saya semakin respect dengan merek-merek yang membuat sebuah karya jam tangan dengan desain dan spesifikasi tertentu, di harga tertentu.

Coba bayangkan saja, kita beli movementnya sendiri, misalnya beli SW200 atau NH35, lalu kita beli casenya sendiri, kemudian kita investasikan uang dan waktu untuk membuat desainnya lalu kita putuskan berapa harga yang akan kita jual. sesuai dengan nilai investasi dan uang yang sudah ditanamkan, ditambah dengan keuntungan, pasti akan tetap ada yang menilai harganya kemahalan atau overpriced, tapi sekali lagi soal price adjustment ini ini tidak ada yang salah.
yang sering salah adalah ketika terminologi overpriced dibandingkan dengan kemampuan daya beli atau kondisi finansial.
Dan hal ini yang sering kita temui dan sering salah dalam mengartikan sebuah terminologi overpriced, kita bisa bilang itu overpriced, karena pada saat itu kita belum mampu membelinya atau tidak didukung oleh kondisi finansial.
harusnya kita bandingkan dengan apa tujuan pembeliannya dan apa yang mau kita beli dari jam tangan tersebut,
intinya tidak ada jam tangan yang murah tidak ada jam tangan yang mahal, yang ada adalah jam tangan yang mampu atau tidak mampu kita beli, yang mau atau tidak mau kita beli.