Quartz Crisis Explained
CHAPTER 01 EARLY TIMEKEEPING DEVELOPMENT
Dunia Horology sejak kehadirannya selalu berevolusi, selaras dengan inovasi-inovasi yang merupakan buah dari akal manusia yang terus mencoba berpikir, terus mencoba menciptakan temuan-temuan baru, inovasi-inovasi baru pun ditemukan dan meninggalkan temuan temuan yang sudah lama.
yang pada akhir nya membawa dunia horology terus mengalami evolusi dan shifting hingga hari ini.
Sejak milenium ketiga sebelum masehi bangsa Sumaria sudah menemukan cara perhitungan berbasis 60 yang dikenal dengan Sixa Decimal. Maka nya kita kenal 1 jam itu 60 menit, 1 menit 60 detik, waktu itu mereka hanya menggunakan jari-jari mereka didalam perhitungan tersebut, termasuk didalam menentukan waktu, berbasis perhitungan itulah yang membawa dunia horology hingga saat ini, lalu pada sekitar tahun 1300 sebelum masehi bangsa mesir kuno sudah menggunakan cahaya matahari, dan memanfaatkan bayangan nya untuk menentukan waktu, lahirlah yang dikenal dengan shadow clock, inilah kali pertama sebuah jam atau clock dengan dial, yang dikenal dengan SUN DIAL, selain itu terus berkembang juga ada nama nya Hours glass clock atau yang dikenal dengan Jam pasir ada juga Water clock dan ada Candle clock dan lain lain, sebagai bentuk invention atau temuan-temuan manusia dalam hubungan nya dengan Time keeping device.
Fastforward ke sekitar tahun 1300-an, inner seeking of accuracy time keeping dengan dunia horology masuk ke era mechanical clock atau mechanical movement yang pertama kali di develop oleh POPE SYLVESTER II, untuk dijadikan jam di gereja-gereja, lalu terus berkembang di eropa hingga masuk pada abab ke-14, setelah itu Galileo Galilei (1564-1642) menyempurnakan dengan inovasi PENDULUM, yang diterjemahkan menjadi PENDULUM CLOCK oleh seorang yang bernama Christiaan Huygens pada tahun 1629, dan disaat jam atau clock banyak digunakan di gereja-gereja, disisi lain sejak tahun 1510 seorang German watchmaker bernama Peter Henlein (1485) mulai punya ide untuk membuat portable clock atau sekarang dikenal dengan pocket watch yang waktu itu akurasinya masih sangat kurang. yang akhirnya juga disempurnakan dengan Christiaan Huygens dengan Pendulum atau balance spring yang dia temukan sehingga Pocket watch bisa diproduksi secara massal dan lebih akurat.
CHAPTER 02 A SEEKING FOR ACCURANCY BEGAN
Perhitungan waktu yang akurat sangat diperlukan untuk menghitung waktu di event-event waktu tertentu. di Amerika akurasi dari sebuah Time Keeping Device terus dikejar terutama untuk menghitung waktu dalam menghitung dunia per kereta apian disana.
Benar-benar dibutuhkan Time Keeping Device yang sangat akurat terutama setelah kejadian tabrakan di Kipton Ohio pada tahun 1961 dan ini disebabkan karena Pocket watch yang digunakan pada waktu itu terlambat atau tidak akurat, maka industri lokomotif di Amerika pun mulai investing untuk membuat Super Equal Time Keeping Device, nah yang diberikan tugas pertama ada seorang watchmaker dari Amerika yaitu Webb C Ball yang akhirnya merek BALL WATCHES Company menjadi sebuah merek official standart dalam dunia per kereta apian di Amerika, nah melihat sistem standarisasi ini, Swiss mulai juga punya ide, sepertinya bagus juga untuk dibuat standarisasi seperti itu, maka lahirlah COSC sebagai standarisasi akurasi indenpendent untuk merek-merek yang ada Switzerland disana sebagai simbol EQUAL MEKANIKAL TIME PIECES
CHAPTER 03 WRIST WATCH DEVELOPMENT
Memasuki era perang dunia I, semakin diperlukan sebuah Time Keeping Device yang lebih handy, yang padahal sebetul nya sudah dimulai didevelop oleh Cartier atas permintaan Alberto Santos Dumont ditahun 1904 nah dari sini, Time Keeping Device begitu dekat dengan dunia perang karena banyak digunakan oleh para tentara dan terus didevelop ukuran nya menjadi lebih kecil lebih handy dengan movement yang lebih akurat yang kita kenal dengan wrist watches atau yang kita kenal dengan Jam tangan.
Dan merek-merek besar pun mulai bermunculan terutama di Switzerland yang begitu menguasai produksi jam tangan dan menguasai pasar jam tangan, setelah itu ada Amerika di urutan berikutnya yang juga terus mendevelop jam tangan nya, hingga masuk ke era perang dunia II, Jam tangan bukan lagi sebagai barang Luxury melainkan bisa dimiliki oleh semua orang terutama kaum pria, karena waktu itu sejak era perang dunia II banyak industri yang memproduksi secara massal perlengkapan perang termasuk juga jam tangan sehingga harga nya jadi jauh lebih murah dibandingkan dengan harga sebelum nya.
CHAPTER 04 DIGITALIZED & COMPUTERIZED
German enigma machine di era perang dunia II membawa para ilmuwan eropa berusaha untuk menciptakan kode-kode rahasia tersebut untuk kepentingan memenangkan perang dari situlah code breaking machine dikembangkan menjadi komputer untuk digunakan di sektor-sektor tertentu belum untuk umum karena praktikal nya masih kurang baik.
Disini engineer-engineer dari jepang melihat bahwa computerized technologi ini bisa dikembangkan di kemudian hari untuk bisa dinikmati oleh semua orang termasuk didalam industri jam tangan.
Selanjutnya di America sebagai produsen dan pasar terbesar kedua setelah Swiss mereka berusaha mengimplementasikan computerized technology dalam dunia horology, maka pada tahun 1970 sebuah merek jam tangan ELGIN membuat jam tangan pertama bertenaga baterai di implementasikan di merek BULOVA yang kita kenal dengan BULOVA ACCUTRON.
Jam tangan ini berbeda dengan jam tangan Quartz yang kita kenal, ini lebih disebut sebagai ELECTRIC WATCHES pada awalnya belum diproduksi secara massal karena technology Tuning Fork ternyata bisa menghasilkan bunyi mendengung atau desis yang cukup menggangu tapi itu adalah konsekwensi dan tidak bisa dihindari maka mereka pun mengemas bunyi dengung tersebut menjadi sebuah gimmick marketing yang ternyata berhasil.
Walaupun pada akhirnya diakui memang bunyi tersebut lumayan cukup menggangu, inovasi ini adalah inovasi atau penemuan yang besar yang pada waktu itu walaupun memang belum bisa merubah atau menjadikan standart baru dalam Time Keeping Device, secara konsep memang sangat fenomenal walaupun itu belum bisa merubah industri horology secara keseluruhan. Maka mereka pun mulai mencari cara, mulai mendevelop lagi bagaimana caranya untuk bisa menemukan hal yang baru, tapi sayang di belahan timur dunia sana. SEIKO sudah merencanakan hal yang lebih besar
CHAPTER 05 QUARTZ REVOLUTION
Seperi yang tadi saya sebutkan para engineer di jepang, melihat bahwa computerized technology bisa diaplikasikan untuk umum, termasuk dalam industri jam tangan dan selama perang dunia II, memang Jepang juga diam-diam terus keeping soal akurasi Time Keeping Device, tanpa sepengetahuan SWISS, mereka terus membuat penunjuk waktu yang lebih akurat untuk kepentingan tentara mereka di medan perang, Merek SEIKO adalah penggerak nya bersama epson mereka membuat sebuah project yang dikenal dengan CODE 59A pada tahun 1959. untuk mendevelop Quartz Movement lalu setelah perang dunia berkahir SEIKO dikenal sebagai team keeper dalam event-event olahraga salah satu nya Olimpiade di Tokyo pada tahun 1964, yang pada saat itu sebenarnya SEIKO sudah punya QUARTZ Technology, walaupun waktu itu masih digunakan sebagai backup timing dalam event-event olahraga tersebut.
Quartz Cristal dari Tibet menjadi pilihan nya SEIKO dalam gebrakan Technology Time Keeping Device nya maka lahirlah sang ICON SEIKO ASTRON pada 25 desember 1969, yang merupakan sebuah jam tangan yang dikonsep luxury oleh SEIKO tapi dengan movement berteknologi Quartz, harga nya tidak murah SEIKO ASTRON bisa diklasifikasikan sebagai medium Luxury dengan bandrol saat itu adalah $1.252, tapi si monster Seiko Astron ini tidak seketika sukses karena harga nya masih mahal, walaupun begitu dunia barat mengakui bahwa ini akan menjadi bahaya buat mereka.
maka beberapa merek Amerika dan Swiss pun mulai mengimplementasikan technology Quartz ini pun di jam tangan mereka salah satu nya adalah merek Hamilton yang mengeluarkan jam tangan digital yang pertama yaitu PULSAR dengan LED ditahun 1972 yang malah mendulang sukses duluan, banyak dipakai sama orang orang penting termasuk presiden Amerika pada waktu itu, tidak tinggal diam, Omega pun bikin Marine Chronometer Quartz yang menyombongkan akurasi plus minus 12 detik dalam satu tahun, lalu diikuti sama OMEGA Dual Digital Analog Quartz Choronograph, bahkan rolex pun bikin lineup Quartz di model Oster Quartz.
Disini harap diperhatikan jam tangan-jam tangan yang saya sebutin tersebut termasuk SEIKO ASTRON pun masih diposisikan atau dikategorikan sebagai jam tangan luxury dengan harga yang juga relatif mahal.
CHAPTER 06 REVOLUTION TURNED TO CRISIS
Kalau bicara technology memang selalu terus improving, tergantung siapa yang lebih cepat berpikir dan siapa yang lebih cepat mengambil keputusan dan bertindak, saat pertama kali jam tangan Quartz di develop, pada waktu itu masih relatif mahal, maka Seiko pun terus mencari cara bagaimana cara nya untuk bisa memproduksi Quartz movement dengan lebih massal dengan biaya yang lebih murah, karena mereka tahu persis bahwa mekanikal watches membutuhkan biaya yang biaya lebih mahal dengan tenaga kerja yang lebih banyak dan tentunya juga lebih mahal, selain itu technology digital yaitu LCD pun punya issue dengan baterai yang cepat habis maka SEIKO pun berbalik arah bersama EPSON mereka terus mendevelop infrastuktur untuk membuat technology Quartz menjadi jauh lebih murah dan jauh lebih massal.
ini tidak dilakukan oleh perusahaan-perusahaan jam tangan di Amerika dan di Switzerland, usaha SEIKO akhirnya pun berhasil sejak tahun 1980, Quartz Watches bukan lagi sebagai barang mewah, tetapi menjadi barang yang affordable.
Nah baik Swiss maupun Amerika yang pada waktu itu pun sudah mendevelop Quartz juga, mereka tidak bisa compete karena secara machinery dan infrastruktur kalah cepat oleh SEIKO.
Akhirnya di Switzerland sana Quartz revolusinya jepang berdampak krisis, banyak merek-merek Swiss yang punya history panjang pun tidak bisa bertahan dan akhirnya harus tutup, Seperti contoh nya perusahaan Hamilton pun dijual pada tahun 1970 an, lalu Elgin di likuidasi dan akhirnya pun bangkrut, bahkan OMEGA sekalipun goyang mereka tidak bisa membayar hutang mereka ke bank, selain itu banyak merek-merek lain yang tumbang karena REVOLUSI QUARTZ nya Jepang.
SEIKO semakin mendominasi dari LOKAL sukses menjadi GLOBAL sukses, SEIKO pun barada di atas angin bahkan berniat untuk mengakuisisi beberapa merek SWISS termasuk OMEGA, tapi disisi lain nya ada beberapa merek Swiss besar yang masih bisa bertahan seperti contohnya ROLEX, mereka tidak mau lagi memproduksi lineup Quartz dan menjauh dari Quartz. mereka terus mempertahankan posisi mereka di LUXURY dan berada di pasar LUXURY WATCHES.
Pemain QUARTZ WATCHES memang bukan SEIKO saja, CASIO pun mereka punya interpretasi QUARTZ sendiri dengan membuat digital QUARTZ Watches nya, begitupun merek Citizen tapi lucu nya SEIKO malah kembali focus untuk membuat lineup mechanical watches, mereka mengeluarkan SEIKO 5 pada tahun 1963 dan ini menjadi lineup andalan mereka untuk diproduksi massal hingga saat ini terus diproduksi secara massal dan membanjiri pasar Horology, industri watches making di Swiss hampir saja tumbang mereka memang bisa bertahan dari 2 kali perang dunia, tetapi mereka tidak bisa bertahan di kompetisi Quartz ini, sampai akhirnya muncullah seorang penyelamat.
CHAPTER 07 SAVING THE TITANIC
Seperti yang kita tahu juga di Eropa terjadi sebuah Great Depression di tahun 1929 dari ini cukup membuat Swiss watch making industri menderita, beberapa merek jam tangan pun bergabung ke dalam 2 group besar yaitu SSIH dan ASUAG, sebagai penyelamatan dari dampak Great Depression tadi, lalu setelah Quartz Crisis ini menyerang, Swiss federation pun menunjuk seorang bernama Nicolas Hayek untuk melakukan misi penyelamatan kapal TITANIC SWISS yang sudah menabrak bongkahan es.
LANGKAH PERTAMA yang dilakukan oleh Nicolas Hayek pada waktu itu adalah menggabungkan SSIH dan ASUAG menjadi SMH, lalu LANGKAH KEDUA adalah menyelamatkan OMEGA untuk tidak dibeli oleh SEIKO dan tetap focus untuk tidak membuat lineup Quartz karena sudah cukup ketinggalan dari ROLEX pada waktu itu, lalu LANGKAH YANG KETIGA adalah membuat entity merek baru untuk bisa bersaing dengan Quartz nya jepang.
Hayek sampaikan pada waktu itu WE NEED SIMPLE WATCH, WE NEED SECOND WATCH, maka lahirlah brand SWATCH yang dikonsep dengan desain yang bertolak belakang dengan Swiss watches making industrial pada waktu itu, jam tangan dengan konsep penuh dengan warna, berjiwa muda, modern, simple dan affordable.
strategi ini pun berhasil, kesuksesan SWATCH berhasil menghidupkan kembali, membangkitkan kembali Swiss making industri, lalu pada tahun 1962 SMH mengakuisisi merek BLANCPAIN , berikutnya pada tahun 1958, SMH berganti nama menjadi SWATCH GROUP sampai dengan saat ini, dan setahun setelah nya yaitu terus 1659, Swatch group mengakusisi merek Bregeut maka menjelmalah SWATCH GROUP ini menjadi sebuah giant group off watch company yang membawahi banyak merek dibawah nya sampai dengan hari ini, lalu apa kabar dengan merek-merek jam tangan Swiss diluar SWATCH GROUP, apakah banyak juga yang berhasil dari QUARTZ CRISIS??
CHAPTER 08 THE RETURN OF MECHANICAL WATCHES
Swatch adalah salah satu jawaban Swiss dalam menghadapi persaingan Quartz, dan kesuksesan nya memang telah berhasil membawa Swiss watch making industri kembali mengeliat. dan karena keseluruhan industri sudah mengganggap Quartz Watches itu adalah sebuah alternatif murah dari sebuah jam tangan. maka ini pun menjadi angin segar untuk merek-merek Swiss yang memang terus mempertahankan predikatnya sebagai LUXURY brand, seperti ROLEX ataupun OMEGA dan secara kebetulan kesuksesan bisa keluar dari krisis ini diraih oleh beberapa merek besar di Swiss, salah satu nya adalah merek AUDERMARS PIGUET berkat karya desain jenius dari seorang yang bernama Gerald Genta akhirnya Royal Oak pun lahir pada tahun 1972 yang dikonsep LUXURY Steel sport watch, jam tangan berbahan luxury stainless steel yang diperuntukkan buat anak-anak muda bergaya sporty, desainnya yang khas dengan dial nya yang modern juga bracelet yang integrated, berhasil membawa model Royal Oak menjadi primadona baru di era krisis, dan bahkan model Royal Oak ini menjadi model andalan nya Audemars Piguet sampai dengan saat ini, lalu melihat kesuksesan Audemars nya Piguet dengan Royal Oak nya, banyak merek-merek Swiss mulai membuat lineup baru yang mereka sebut dengan steel sportwatch, salah satunya adalah Patek Philippe yang berkat Gerald Genta juga akhirnya mengeluarkan sebuah model yang sangat ikonik yang kita kenal dengan model NAUTILUS walaupun memang tidak langsung sukses seperti Royal Oak, pada akhirnya sukses juga dan model Nautilus ini menjadi backbone nya Patek Philippe hingga saat ini.
CHAPTER 09 THANKS TO QUARTZ
Disatu sisi, revolusi Quartz Jepang, hampir mematikan industri watch making di Swiss, walaupun pada akhirnya memang bangkit juga dengan usaha yang cukup keras, dan ini menjadi pelajaran penting bagi Swiss untuk tidak besar kepala dalam melihat inovasi-inovasi yang dilakukan oleh merek merek lain di luar Switzerland dan senantiasa harus terus mendevelop menciptakan inovasi-inovasi dalam dunia horology, industri watch making di swiss jadi jauh lebih dewasa setelah melalui proses survival yang sangat panjang, dan kalau menurut saya, dalam hal ini Swiss watch making industri harus berterimakasih juga sama SEIKO dengan Quartz revolution nya, karena dengan mendevelop Quartz ini, akhirnya segmentasi jam tangan jadi semakin lebih jelas, ada suguhan jam tangan buat para fashion antusias yang tidak peduli dengan kerumitan craftmanship, ada juga suguhan jam tangan buat para watch antusias yang menilai jam tangan dari keindahan dan kerumitan craftmanship nya, dan ada juga suguhan jam tangan buat para penggila luxury watches, jadi kalau menurut saya ini sudah sangat lengkap.
Sementara disisi yang lain kalau menurut saya, seluruh umat manusia di bumi ini harus terimakasih terhadap SEIKO atas inovasi Quartz nya, kalau tidak ada inovasi Quartz ini, saya yakin tidak semua orang bisa menikmati jam tangan, saya yakin orang orang dengan level pendapatan yang biasa atau dibawah, belum tentu bisa menikmati jam tangan, karena harga nya yang mungkin tidak semurah sekarang.
Saya yakin tidak ada Fossil, saya yakin tidak ada Alexander Christie, saya yakin tidak ada Daniel Wellington, saya yakin tidak ada Fashion brands yang lain bahkan saya juga yakin tidak ada SKMEI, jadi Thanks for Quartz revolution nya SEIKO.
CHAPTER 10 CHINA INVASION
Ada beberapa catatan yang menurut saya mulai diperhatikan oleh merek-merek Swiss ataupun Jepang, Karena sejak China membuka diri ke seluruh dunia, dengan semua infrastruktur produksi dan industri yang mereka punya, harus diakui, Saat ini China menjadi support system yang punya peranan besar dalam mensupport merek-merek jam tangan baik itu di Amerika, di Eropa, di Asia, termasuk juga di Switzerland, kemampuan nya dalam membuat produksi yang efisien memang tidak diragukan ditambah lagi dengan Qualitas yang dihasilkan semakin baik dari waktu ke waktu, China yang dikenal dengan jago mereplikasi, saat ini mulai mengeluarkan merek-merek mereka sendiri yang disebarkan melalui platform-platform market place seperti Aliexpress, Ebay atau Amazon.
Sekarang ini banyak bermunculan merek-merek dari China yang menyajikan jam tangan dengan desain build quality dan juga speksifikasi berbanding dengan harga nya sangat masuk akal, artinya kalau mereka mau sebenarnya mungkin mereka juga bisa membuat sebuah jam tangan yang qualitas nya mendekati standar Swiss dengan harga yang lebih mahal, bukti nya sekarang banyak juga micro-micro brand yang qualitas nya bagus, spesifikasinya juga tidak main-main yang mulai meramaikan pasar horology, memberikan alternatif pilihan buat kita para pencinta jam tangan, dan ini sudah terang benderang diproduksi nya yaitu di China. semakin hingar bingar nya industri Horolology saat ini, memudahkan kita untuk memilih, ya tugas kita memang hanya memilih saja, berdirilah di tempat yang mau kalian berdiri sesuaikan dengan diri kalian, sesuaikan dengan budget masing-masing. Kita dapat membeli cheap watches jika kita mau, kita juga boleh beli fashion watches, bisa juga beli China atau Jepang, German Watches, atau mau beli Swiss Medium Luxury Watches, High End Luxury Watches, atau apapun itu, bebas saja tidak ada yang membatasi...