Sejak 1926, Ikut Ekspedisi dan Kepemilikan yang Berbeda-beda. Siapakah Mereka?
Tadinya dipikir hanyalah just another Swiss Microbrand, namun sepertinya merknya sudah tidak asing. Masih teringat betul dengan model bernama Chronomaster Aviator Sea Diver tahun 1960-an dan ternyata setelah dilakukan pencarian merknya adalah Nivada Grenchen.
Dimana kalau tidak salah merk ini sudah tidak ada dan sudah dijual ke perusahaan Meksiko menjadi merk lain yaitu Nivada Swiss, lalu kenapa ada lagi merknya?
Mungkin dari kalian tidak familiar dengan merk ini atau kalian bertanya-tanya Microbrand apa lagi kah ini? Nivada Grenchen ini bukanlah merk baru, merk ini sudah ada di Swiss sejak 1926 dan punya peranan penting dalam sejarah perkembangan dunia Horology.
Merk ini dibangun oleh seseorang berkebangsaan Perancis, bernama Wuliman Schneider Nivada dengan perusahaan Wuliman Schneider Nivada SA pada tahun 1926 yang berbasis di Grenchen, Swisterland. Tempatnya beberapa merk Swiss lainnya yang mungkin kalian kenal, seperti Eterna atau Fortis.
Sejak awal merk ini tidak menempatkan dirinya sebagai Super Premium Watch Brand atau Luxury dan juga tidak 100% sebagai Watch Manufacture. Mereka tidak memproduksi movementnya sendiri, mereka mengambilnya dari pihak ketiga seperti Ebauches SA, ETA, Phenix, atau A Schield dengan tujuan untuk membuat jam tangan yang berkualitas dengan harga yang terjangkau.
Sedikit demi sedikit merk ini mulai dikenal dan semakin popular terutama setelah masuk di tahun 1939. Bahkan, Nivada Grenchen ini memiliki distributor resminya di USA dengan nama Croton Nivada atau Croton Nivada Grenchen. Nivada mampu melahirkan model-model jam tangan yang ikonik yang ternyata diminati oleh pasar pada saat itu, dengan build quality yang bagus dan harga yang terjangkau.
Pada tahun 1950, Nivada memproduksi model Antartic yang jam tangan ini dipakai untuk ekspedisi ke Kutub Selatan di tahun 1955-1965 dalam ekspedisi American Navy’s Deep Freeze. Nah, jam tangan yang saat ini di foto adalah model re-issue dari model tersebut.
Kemudian, sejak ekspedisi tersebut Nivada semakin populer terutama di model Antartic mereka. Di tahun 1963, Nivada memproduksi model lain lagi yang cukup ikonik yaitu Chronomaster Aviator Sea Diver 1963 yang mendulang sukses yang meramaikan kompetisi Chronograph sampai tahun 1970-an, mengalami beberapa perubahan desain dan movement. Dari menggunakan Valjoux 92 ke Valjoux 7733 dan dirubah lagi ke Valjoux 7765. Model tersebutlah yang mengingatkan seperti di awal artikel.
Di tahun 1964, Nivada Grenchen merilis model ikonik lainnya di model Depthomatic. Setahun setelahnya, tahun 1965 mereka juga merilis lagi model Depthmaster yang memiliki kemampuan water resistance hingga 1000 meter.
Seperti yang kalian tahu di tahun 1970-an, Swiss Watch Making Industry diporak-porandakan karena inovasi Jepang dengan movement quartz, tidak terkecuali merk Nivada Grenchen ini. Namun, mereka masih bisa bertahan sampai 1980-an, bahkan mereka sempat merilis 2 produk mereka di model Travelmaster dan Datomaster. Sampai akhirnya di tahun itu pula mereka sudah tidak mampu bertahan dan perusahaan mereka dijual kepada perusahaan Korea Selatan yang bernama Kim Keun Watch Company. Tetapi, tidak ada lagi data setelahnya, tidak diketahui perkembangan mereka setelah dijual kepada perusahaan Korea Selatan tersebut.
Diketahui lagi pada sekitar tahun 2000, Nivada Grenchen dijual lagi ke perusahaan Meksiko dan diganti Namanya menjadi Nivada Swiss yang fokusnya menjual jam tangan domestic di Meksiko.
Ketika tren Vintage Watches mulai marak, fonder dari William L 1985 yaitu Guillame Laidet berniat membangkitkan kembali merek Nivada yang berbasis di Grenchen, bersama seseorang yang bernama Remi Chabart dari Montrichard Group. Tetapi, mereka berdua tahu bahwa lisensi Nivada sudah dibeli oleh perusahaan Meksiko tadi dan mereka berdua pun membeli lisensinya kembali dengan secara resmi menjadi sebuah merk Nivada Grenchen sejak tahun 2020.
Tidak hanya itu, Nivada Grenche yang baru ini juga diperbolehkan untuk membuat model-model re-issue yang pernah diproduksi oleh Nivada Grenchen di tahun 1950-an. Maka, lahirlah 3 lineup ikonik yang mereka re-issue, yaitu Chronomaster, Depthmaster dan Antartic. Masing-masing varian memiliki beberapa model, termasuk Antartic seperti Super Antartic, Antartic Spider, Antartic Date dan Antactic No Date.
REVIEW
Di foto kali ini adalah model Super Antartic dengan reference number 91412A dengan marker berwarna cream. Ada pula varian B dan C dengan lapisan marker yang berbeda-beda. Mari kita lihat bagaimana kualitasnya.
Awalnya jam ini terlihat biasa saja, dengan model yang simple tidak banyak komplikasi. Namun, ketika sudah menerima dan memegang jam tangannya di situlah baru tahu kalau memang kualitasnya bagus sekali. Benar-benar membuat impress dengan build quality dari jam tangan ini yang mungkin sulit untuk ditangkap dengan kamera. Build quality yang solid, finishing yang sempurna dan terlihat bagaimana mereka mengeksekusi jam tangan ini dengan detail, meskipun secara desain yang simple.
Model Super Antartic ini memang diproduksi mirip sekali dengan inspiratornya yaitu Antartic di tahun 1950. Perbedaannya adalah model terbaru ini markernya tidak menggunakan angka, hanya menggunakan stick marker dengan segitiga di angka tertentu yang menjadikan jam tangan ini seimbang dan legible.
Spesifikasi:
Case Size/ Diameter: 38 mm
Case Thickness: 12mm
Lugs to lugs: 45 mm
Case Material: Stainless Steel 316
Case Finish: Shiny & Brushed
Case Lug Width: 20 mm
Strap Width: 20x16mm
Movement Type: Self-winding - 3 hands - screw down
Movement: SOPROD P024, 25 jewels - 25.6mm - 28,800 vibrations/hour - 40h power reserve - hours, minutes, seconds (hacking)
Glass: Double domed Sapphire Glass
Water Resistance: 20 ATM
Jelas sekali secara tehnis jam tangan ini mempunyai spesifikasi yang sangat advance dan jam tangan ini dibanderol seharga SFr 750 atau sekitar Rp 11 Jutaan. Bukan harga yang cukup mahal ataupun dikatakan murah.
Bisa dikatakan Super Antartic ini adalah The Best Swiss Alternative Rolex Explorer. Simple timepiece yang berhasil mampu mempresentasikan sebuah vintage piece yang sudah ada sejak tahun 1950-an yang dibawa ke ekspedisi Kutub Selatan.
Sepintas desain dialnya mengingatkan dengan Rolex Explorer atau Oyster Perpetual yang juga dekat dengan dunia ekspedisi. Simple clean dial tanpa tanggal, berkonsep steel sport dengan dial finishing matte atau doff. Lalu, semua markernya yang unik ini dibuat dengan applied dengan frame berwarna silver.
Semua markernya dilapisi dengan Cream Superluminova yang membuat aksen vintagenya kental banget. Selain itu, bentuk handsnya juga unik, ada lingkaran besar di jarum jamnya. Sementara jarum menitnya bergaya Sword hands dengan cutting yang rapi.
Lalu, di bagian atasnya diberikan logo Nivada berwarna putih yang diprint dengan sangat rapi, sementara di bagian bawahnya bertuliskan Super Antartic 25 Rubis dengan font yang unik, finishingnya pun juga rapi banget. Di bagian dial paling luar hanya dilengkapi minute tracker yang simple banget.
Jadi, di bagian dialnya memang dibuat very simple dial dengan kualitas detail yang sangat bagus. Selain itu, aksen vintagenya juga berasa banget dengan Double Domed Sapphire Crystal, very clean crystal karena sudah dilengkapi anti-reflective dan crystalnya yang cembung ini berhasil memberikan efek yang dynamic terhadap dialnya yang simple.
Very good execution dengan static polished bezel, dengan finishing yang berkualitas pula. Lalu, bagian menarik yang bisa dihighlight adalah bagian casenya. Kalau dilihat dari samping, bentuk casenya agak berbeda dari jam tangan pada umumnya. Bagian ujung lug yang biasanya lancip di jam tangan lain, namun di jam tangan ini justru melebar dengan beveling yang manis banget.
Bagian samping casenya diberikan finishing satin brushed yang extremely rapi banget. Selain itu bagian atas lug nya dibuat beveling yang membuatnya unik dengan memadukan finishing yang berbeda-beda.
Jadi, terlihat sekali merk ini mencoba memberikan detail-detail yang manis didukung dengan eksekusi finishing yang sangat berkualitas, untuk sebuah jam tangan yang desainnya simple seperti ini.
Di sisi case satunya, hanya diberikan crown yang relative kecil dan inilah kekurangan dari jam tangan ini dengan crown yang agak kecil. Jadi, grippingnya agak sedikit sulit, crownnya diengrave logo Nivada dan geriginya yang rapi. Dilengkapi dengan fitur screw down crown.
Berpindah ke bagian casebacknya yang cukup menarik, mereka memberikan aksen gold coin mengingatkan pada gold coin milik Grand Seiko. 3D stamp artworks bergambar Antartic lengkap dengan branding Nivada Grenchen. Sisanya hanya very minimalist engraving, bertuliskan Swiss Made dan individual serial number. Benar-benar simple, namun membuatnya terlihat elegan, didominasi pula dengan finishing polished.
Sementara itu di bagian strapnya, kalian bisa memilih varian warna seperti hitam atau cokelat dengan kualitas strap yang extremely premium dengan Italian leather bergaya vintage minimalist stitching, tapering dari 20mm ke 16mm dengan tang buckle yang simple namun premium. Selain opsi leather strap, kalian juga memiliki opsi bracelet dengan beberapa model yang tentunya harganya lebih mahal.
Ke bagian movement yang sebelumnya sudah disebutkan menggunakan Soprod P024 automatic movement, sebagai alternative dari Swiss ETA 2824 atau setara dengan Sellita SW200. Hanya saja memang movement ini jarang dipakai oleh merk-merk jam tangan lain, terutama microbrand.
Terakhir kita lihat di bagian lumiousnya, terlihat sekali mereka menggunakan grade terbaiknya superluminova, sepertinya menggunakan Old Radium karena warnanya yang hijau. Sangat responsive, pelapisannya merata dan durable.
Ternyata dengan kembalinya model-model ikonik dari Nivada Grenche ini mendapatkan respon yang sangat positif dari komunitas jam tangan dan juga sekali lagi untuk harga jam tangan Rp 11 Jutaan yang bagi sebagian orang tidaklah murah, model Antartic ini memang serius sekali dalam membangun ulang ikon-ikonnya yang berkualitas. Hampir tidak ditemukan flaws secara kualitas dan detail, kecuali dari ukuran crownnya yang sedikit kekecilan.