Saya cukup yakin brand ini sangat familiar beredar di kalangan para pencinta jam tangan, TIMEX adalah sebuah brand dari paman Sam, dan brand ini sebenarnya bukan termasuk brand yang mewah atau luxury, dan memang dari Timex-nya sendiri yang tidak pernah menempatkan brandnya menjadi brand yang luxury. brand ini mempunyai horology yang cukup panjang sejak tahun 1854, lalu bagaimana kondisi TIMEX pada saat ini?? penasaran ingin tahu..

Mari kita simak.........

Salah satu lineup nya TIMEX yang ikonik pada tahun 1958, adalah TIMEX 100, sebuah model TIMEX yang sudah shockresist dan waterproof pada kala itu, model ini membawa TIMEX memproduksi jam tangan lineup TIMEX yaitu TIMEX Marlin, nama Marlin dipilih sebagai terminologi khusus buat lineup jam tangan TIMEX yang mempunyai fitur shockresist dan waterproof. sayangnya kesuksesan lineup TIMEX Marlin ini tidak terlalu lama, karena pada tahun 1970-1980-an dunia horology dilanda oleh Quartz Crisis, banyak merek-merek jam tangan besar yang tidak mampu bertahan, tapi tidak dengan TIMEX, walaupun sebenarnya TIMEX sempat mempertimbangkan untuk tetap bertahan di industri jam tangan atau tidak akan bertahan di industri jam tangan.



Akhirnya TIMEX memilih untuk adapting (beradaptasi), dan tetap berada di industri jam tangan dengan mengikuti arus, membuat jam tangan-jam tangan bermovement Quartz atau digital quartz. TIMEX menyebutkan "Jika TIMEX ingin tetap stay di industri jam tangan dengan movement Quartz, maka desainnya harus bagus sekalian, harus berbeda dengan model-model jam tangan lainnya", maka lahirnya lineup Q, sejak 1972-an, dan "Q" menandakan lineup bermovement Quartz.



Sebuah keputusan yang sangat tepat bagi TIMEX untuk melahirkan lineup Q Timex pada waktu itu, sebuah keputusan yang berhasil menyelamatkan kondisi TIMEX pada waktu itu, ditambah lagi setelah TIMEX mengeluarkan seri Q Timex Diver, yang mulai keluar pada tahun 1978-1979-an, TIMEX semakin sukses dan model Q pun menjadi salah satu ikon TIMEX pasca quartz crisis hingga saat ini.

Selain TIMEX membuat Q TIMEX yang Analog, TIMEX juga membuat yang Digital, yang mereka sebut dengan Q Timex LCA pre-indiglo, dimana mereka masih menggunakan single bulb di layarnya, belum menggunakan teknologi lampu penuh yang mereka sebut dengan indiglo, makany LCA ini disebut dengan pre-indiglo yang mulai hadir sejak tahun 1987, setelah sukses di model IRONMAN TRIATHLON.



itulah kira-kira gambaran sejarah TIMEX dalam melalui beratnya era Quartz Crisis pada waktu itu, TIMEX bisa meraih kesuksesan persis sebelum adanya Quartz Crisis dengan lahinya lineup TIMEX Marlin Mechanical dan berhasil bertahan dari serangan Quartz Crisis melalui lineup Q TIMEX dengan model-model ikonik yang mereka buat, bahkan tidak hanya sekedar bertahan saja, TIMEX malah meraih kesuksesan besar di era quartz crisis.

Dan ini adalah model lineup Reissue yang menjadi strategy TIMEX sejak tahun 2017, dalam rangka menyajikan model-model ikonik untuk mengobati kekangenan para pecinta jam tangan terhadap ikon-ikon Timex yang sukses pada jaman dulu, hal ini dibuktikan dengan miripnya model-model Reissue Edition yang mereka buat dengan ikon-ikon pendahulunya, misalnya untuk lineup TIMEX Marlin, ini adalah model TIMEX Marlin yang sudah eksis dari sejak tahun 1960-an.

Sekarang mari kita masuk ke pembahasan, tiga model lineup Q TIMEX, ini adalah tiga model Reissue yang dikeluarkan oleh merek TIMEX, yang paling kiri adalah Q Timex 1978 Reissue, yang tengah adalah Q Timex diver 1979 Reissue, dan yang paling kanan adalah Q Timex LCA Reissue, tiga ikon penting Timex yang disegarkan kembali dikeluarkan kembali mulai tahun 2017.



Yang paling kiri adalah Reissue model Q Timex yang keluar pada tahun 1978, model referencesnya adalah TW2U87900 dibuat sama persis sama pendahulunya, bentuk pillow casenya sama, hanya berbeda di pattern dialnya. yang pendahulunya lebih polos dan daydate windowsnya lebih besar di model yang 1978 dibandingkan yang Reissue nya, yang menarik dari jam tangan ini adalah pilow casenya, retro desain, khas jam tangan keluaran 1970-an, desain original tetap mengacu ke model yang 1978-an. 

Spek teknis.
Diameter 37mm
Thickness 12mm
Lug to Lug 47mm
Lug width 20m
Material case stainless steel
Crystal Arcliric crystal
Caseback Solid caseback
Strap Black leather strap with quick release
Movement Quartz daydate
Waterresistant upto 50m




Kalau dilihat dari spek teknisnya, ini termasuk kategori yang biasa saja, tidak ada luminous, tapi kalau kita lihat nilai historynya yang panjang, maka jam tangan ini layak untuk dikoleksi.
dan inilah tampilannya ketika digunakan di lengan dengan lingkar lengan 17cm, retro design looks, dimensinya pas, tebelnya fit, doomed cystal yang menarik, strap leathernya nyaman digunakan, dibandrol msrpnya adalah 3,7 juta, ya tadi seperti yang sudah saya jelaskan diatas, kalau dibandingkan dengan spek teknisnya, ya ini masih agak kemahalan, tapi kalau kita melihatnya dari nilai historynya, maka jam tangan layak untuk menjadi koleksi.

Berikutnya kita masuk yang ke lineup Q Timex (posisi di tengah), model yang satu ini di Reissue pada tahun 2019 dan saya rasa model ini adalah salah satu keputusan terbaik TIMEX untuk bisa bertahan di era Quartz Crisis, model referencesnya adalah TW2T80700ZY yang dibuat sama persis dengan pendahulunya di tahun 1979, desain TIMEX yang seperti ini bukan generasi pertama, karena yang pertama keluar sebenarnya pada tahun 1978 yaitu Daydate Crosshair, lalu diperbaharui di tahun 1979 dibuat dalam beberapa varian termasuk yang varian pepsi.

Spek teknis.
Diameter 38mm
Thickness 11,5mm
Lug to lug 47mm
Lug width 18mm
Case material Stainless steel case
Backcase Solid caseback
Bezel BI-directional rotating bezel
Crystal Acrilic domed crystal
Bracelet Tapering steel
Movement Quartz day date
Waterresistant upto 50mm




Sekali lagi kalau kita ihat dari spek teknisnya, ini termasuk spek yang biasa saja, tapi kalau menurut saya, yg lineup ini jauh lebih pas, selain dari nilai historynya, desain jam tangan ini sangat berkarakter, dual tone bezel, dan desain braceletnya yang unik yang menjadikan TIMEX ini khas sekali, berbeda dengan jam tangan pada umumnya. dipakainya juga pas dan nyaman, pasang braceletnya mudah, dimensinya sempurna buat lengan dengan lingkaran 17cm, hanya model bracelet saja yang menurut saya menjadi nilai minor di TIMEX ini, agak beresiko buat tangan yang banyak bulu, karena bulu-bulu pada lengan akan terjepit dan ketarik di braceletnya, dan ini sedikit menggangu.

Tapi kalau kita berbicara mengenai pasar internasional, model ini adalah model yang paling laku, dan ini sama seperti dulu pas pertama kali keluar pada tahun 1979, sangat laku karena memang desainnya yang menarik, makanya TIMEX pun membuat varian-varian yang berbeda untuk lineup Q TIMEX yang satu ini, ada varian Black Green, ada All Black dengan bezelnya yang Black Grey, dan masih banyak lagi varian-varian lainnya, termasuk yang edisi kolaborasi dengan PEANUTS. karena model ini laku keras, TIMEX pun membuat TIMEX dengan fitur yang berbeda dimodel yang sama, misalnya TIMEX dengan fitur Chronograph lengkap dengan tachymeter bezel, TIMEX juga membuat yang berfitur GMT, lalu selain itu TIMEX juga membuat dengan movement yang automatic di model M-79, walaupun ini agak keluar dari konsep "Q" nya, karena movementnya bukan lagi quartz, tapi saya yakin tujuannya adalah untuk menjangkau pasar para pencinta jam tangan yang suka dengan movement mekanik atau automatic, orang-orang yang tadinya suka dengan desainnya tapi tidak mau beli karena movement Quartz mungkin untuk model yang satu ini bisa berubah pikiran, untuk yang model "M" ini, dimensinya lebih besar dan tentunya lebih tebal dibandingkan dengan yang Quartz, diameternya 40mm, dengan movement automatic, sepertinya TIMEX mengggunakan movement Miyota untuk yang model "M". selain itu harganya lebih mahal, msrpnya 4,7 jutaan.



Sekarang kita masuk ke era 1980-an dimana kita tahu bahwa era tersebut adalah era nya digital quartz, TIMEX pun ikut untuk meramaikan pasar digital quartz waktu itu dengan membuat lineup yang mereka sebut dengan Pre-indiglo, yang layarnya tidak nyala penuh, hanya menggunakan satu bolam saja di samping, mereka menyebutnya dengan Digital LCA Pre-indiglo, yang di Reissue sama persis di model references TW2U725007, variannya ada yang silver dan ada juga yang gold. bahkan TIMEX masih mempertahankan single bulbnya tidak menggunakan teknologi yang mereka sudah punya di model-model terbaru mereka, tujuannya ya sederhana, ya memang buat menghidupkan kembali model digital yang klasik yang pernah TIMEX buat dulu. ukuran dimensinya sama, seperti yang bisa kita lihat di lengan, sedikit kekecilan dan yang satu ini pas buat para pecinta jam tangan yang ingin bernostalgia.




Sehingga disini kita bisa sama-sama melihat, bahwa keputusan TIMEX dalam strategynya untuk bertahan di masa Quartz Crisis, yaitu dengan mengeluarkan lineup Q Timex, akhirnya justru membawa TIMEX menjadi sukses besar di era Quartz Crisis. hal ini juga bisa menjadi pembelajaran buat kita, khususnya untuk tahun-tahun berat saat ini, dimana hampir semua industri tutup karena wabah covid 19. dari uraian sejarah TIMEX diatas, mereka memutuskan untuk tetap stay di industri jam tangan, dengan strategy marketing mengeluarkan lineup-lineup jam tangan Quartz dengan desain yang unik dan berbeda dengan jam tangan lainnya.

Dan menurut saya, model-model TIMEX ini sangat pas buat para pecinta jam tangan yang ingin bernostalgia dengan model-model TIMEX Q yang sudah muncul pada era 70-an dan 80-an, tapi kalau kita lihat dari spek teknisnya, saya yakin beberapa orang akan menilainya sedikit kemahalan tapi tentunya tidak berlaku buat orang-orang yang suka dengan nilai sejarah dari sebuah brand jam tangan.

Semoga TIMEX tidak terlena dengan lineup Quartznya, mudah-mudahkan mereka mulai mendevelop model-model movement otomatik atau yang mekanik dengan lebih serius.

Bagaimana tertarik untuk membelinya..??

Link TokopediaLink HS SHOP